Paus Fransiskus menekankan perlunya memelihara Universitas Kepausan Urbaniana yang selama berabad-abad mempersiapkan para misionaris dari beragam budaya dan mendesak universitas-universitas kepausan di Roma untuk berkolaborasi guna memperkuat keilmuan dan pelayanan yang baik.
Paus Fransiskus mengatakan pada 30 Agustus bahwa “kekhususan misionaris dan antar budaya harus dilihat lebih jelas lagi dalam kualitas formasi yang ditawarkan sehingga lulusannya dapat kreatif dalam memediasi pesan Kristus dalam kaitannya dengan budaya dan agama lain.”
“Betapa kita sangat membutuhkan para imam, anggota religius dan umat awam yang penuh dengan semangat misioner untuk menginjili kebudayaan dan dengan demikian menginkulturasi Injil! Dua hal ini selalu berjalan bersamaan: evangelisasi budaya dan inkulturasi Injil,” kata Paus Fransiskus kepada para anggota dari Dikasteri Evangelisasi yang bertanggung jawab atas universitas itu.
Para anggotanya – para kardinal, uskup, dan religius pria dan wanita dari setiap benua – mengadakan sesi pleno khusus di Vatikan pada 29-30 Agustus untuk fokus secara khusus pada universitas tersebut, yang tumbuh dari Urban College, yang didirikan tahun 1627 untuk mendidik para misionaris.
Menurut informasi terbaru yang diterbitkan oleh konferensi rektor universitas kepausan di Roma, Universitas Urbaniana memiliki 1,357 mahasiswa dari 102 negara yang terdaftar untuk tahun akademik 2021-2022.
Menurut Fides, kantor berita Dikasteri itu, sebagian besar mahasiswa menerima beasiswa dari Dikasteri Evangelisasi.
Fides melaporkan pada 29 Agustus bahwa reorganisasi staf sudah berlangsung.
Pada awal tahun ajaran 2023-2024, katanya, universitas tersebut memiliki 62 profesor “penuh” dan 113 profesor “tambahan” atau “tamu”.
Setelah menilai mata kuliah yang ditawarkan dan jumlah mahasiswa yang terdaftar di setiap angkatan, Fides mengatakan, tahun ajaran 2024-2025 akan terdapat 47 dosen “penuh” dan 40 dosen “tambahan” atau “tamu”.
Setelah tiga institusi pendidikan tinggi yang dikelola Jesuit di Roma – Universitas Kepausan Gregoriana, Institut Kitab Suci Kepausan, dan Institut Oriental Kepausan – secara resmi menjadi satu universitas atas permintaan paus pada Mei.
Ia mengatakan beberapa orang mengira Universitas Urbaniana akan segera menjadi sebuah universitas “dicampur” dengan universitas lain, tapi itu tidak benar.
“Inspirasi dan kebutuhan yang mendasari pendirian universitas ini tetap ada,” kata paus, namun “warisan ini perlu menemukan ekspresi kontemporer dalam upaya menanggapi tantangan yang saat ini dihadapi Gereja kita dan dunia.”
“Kita tidak hidup dalam masyarakat Kristen,” katanya, “tetapi kita dipanggil untuk hidup sebagai orang Kristen dalam masyarakat majemuk saat ini – sebagai orang Kristen dan terbuka terhadap orang lain.”
Sumber: Church needs university to educate missionaries: pope