Quantcast
Channel: evangelisasi – UCAN Indonesia
Viewing all articles
Browse latest Browse all 64

Paus: Evangelisasi adalah iklan kosong jika tanpa Roh Kudus

$
0
0

Untuk menginjili dengan baik, umat beriman perlu berdialog dengan Tuhan, membiarkan Roh Kudus memperbarui hati dan hidup mereka, dan kemudian berdialog dengan dunia saat ini, kata Paus Fransiskus.

Roh Kudus adalah “protagonis evangelisasi. Tanpa Roh Kudus kita hanya akan mengiklankan Gereja,” katanya dalam audiensi umum mingguannya di Lapangan Santo Petrus pada 22 Maret.

Gereja juga harus selalu “menginjili dirinya sendiri” atau “akan tetap menjadi bagian museum,” katanya.

Paus melanjutkan rangkaian pembicaraannya tentang “hasrat untuk evangelisasi: semangat kerasulan umat beriman” dengan merenungkan seruan apostolik St. Paulus VI tentang “Evangelii Nuntiandi” (Evangelisasi di Dunia Modern) dan penekanannya pada kesaksian tentang Kristus.

“Anda tidak dapat menginjili tanpa kesaksian – kesaksian perjumpaan pribadi dengan Yesus Kristus, Sabda yang menjelma di mana keselamatan digenapi,” katanya.

“Kesaksian juga mencakup pengakuan iman, yaitu keyakinan dan ketaatan nyata kepada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, yang menciptakan dan menebus kita karena cinta,” katanya.

Ia mengatakan itu adalah iman “yang mengubah kita, yang mengubah hubungan kita, kriteria dan nilai-nilai yang menentukan pilihan kita. Oleh karena itu, kesaksian tidak dapat dipisahkan dari konsistensi antara apa yang diyakini dan yang dinyatakan.”

“Seseorang dapat dipercaya jika ada keselarasan antara apa yang mereka yakini dan jalani,” kata paus.

“Setiap  dari kita dituntut untuk menjawab tiga pertanyaan mendasar, yang diajukan oleh St. Paulus VI: ‘Apakah Anda percaya pada apa yang Anda wartakan? Apakah Anda menghidupi apa yang Anda yakini? Apakah Anda mewartakan apa yang Anda hidupi?'” kata paus.

“Kita tidak bisa puas dengan jawaban yang mudah dan dikemas sebelumnya,” katanya.

“Kita dipanggil menerima risiko, meskipun tidak stabil, kita percaya sepenuhnya pada tindakan Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita, mendorong kita lebih jauh: melampaui batas kita, melampaui penghalang kita.”

Santo Paulus VI, katanya, “mengajarkan semangat untuk evangelisasi muncul dari kekudusan yang muncul dari hati yang dipenuhi dengan Allah. Dipupuk oleh doa dan, di atas segalanya, oleh cinta akan Ekaristi, akhirnya evangelisasi  meningkatkan kekudusan bagi orang-orang yang melaksanakannya.”

“Tanpa kekudusan, penginjil ‘akan sulit menyentuh hati manusia modern’ dan ‘berisiko menjadi sia-sia’” karena hanya untaian kata-kata kosong, katanya mengutip nasihat Santo Paulus.

Evangelisasi ditujukan tidak hanya kepada orang lain “tetapi juga diri kita sendiri, orang beriman dalam Kristus dan anggota aktif umat Allah,” kata Paus Fransiskus.

“Kita harus bertobat setiap hari, menerima Firman Tuhan dan mengubah hidup kita setiap hari, begitulah cara Anda menginjili hati.”

Gereja Katolik, “yaitu umat Allah yang tenggelam dalam dunia,” sering tergoda oleh banyak berhala, oleh karena itu, “ia selalu perlu mendengar pewartaan karya agung Allah,” berdoa dan merasakan kuasa Roh Kudus, yang mengubah hati orang, katanya.

“Gereja yang menginjili dirinya sendiri untuk menginjili adalah   Gereja, dibimbing oleh Roh Kudus, dituntut menempuh jalan pertobatan dan pembaharuan,” katanya.

“Gereja harus selalu maju, harus terus bertumbuh,” tambahnya. “Dengan cara ini Gereja tetap awet muda.”

Sumber: Pope evangelization is empty advertising without holy spirit

 


Viewing all articles
Browse latest Browse all 64

Trending Articles