Sekitar 10.000 umat Katolik yang menghadiri Kongres Ekaristi Taiwan Keempat didorong oleh Kardinal Fernando Filoni untuk menimba rahmat Sakramen Suci ketika mewartakan Injil.
Dalam sebuah homili, prefek Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa itu mengatakan bahwa kehadirannya pada acara yang diadakan 1 Maret tersebut adalah sebagai utusan khusus Paus Fransiskus.
Kardinal Filoni menekankan bahwa evangelisasi tidak hanya dipercayakan kepada misionaris tetapi kepada setiap uskup, imam, religius dan umat awam, termasuk anak-anak.
Gereja yang tidak memiliki antusiasme untuk memberitakan Injil tidak akan membuahkan hasil, tambahnya.
Kardinal meminta mereka yang hadir untuk mengundang kenalan mereka sehingga pada kongres serupa berikutnya jumlah hadirin akan bertambah menjadi 30.000.
Berlangsung di sebuah stadion olahraga di daerah Yunlin Chiayi di Taiwan barat, kongres tahun ini mengadopsi tema “Dalam Dikau Sumber Segala Rahmat” yang merupakan tema Kongres Ekaristi Internasional ke-52 yang akan berlangsung di Hongaria pada tahun 2020.
Hari itu bertepatan dengan peringatan 11 tahun pelantikan Uskup Thomas Chung An-zu dari Keuskupan Chiyai selaku penyelenggara.
Keuskupan Chiayi memulai persiapan tiga tahun yang lalu, termasuk dengan serangkaian ceramah, menampilkan gereja-gereja bersejarah dan berbagai program pembinaan rohani.
Uskup Chung, yang menyelenggarakan Hari Pemuda Taiwan setiap tahun, mengajak orang muda Katolik untuk mengambil bagian dalam kongres untuk membantu pengendalian massa dan pertunjukan panggung.
Sorotan lain dari kongres tersebut adalah peluncuran aplikasi seluler Click to Pray versi bahasa Mandarin, yang sebelumnya dirilis menggunakan berbagai bahasa Eropa.
Pastor Frédéric Fornos, SJ, direktur internasional Jaringan Doa Sedunia Paus, yang sebelumnya dikenal sebagai Kerasulan Doa, muncul di atas panggung dan menyampaikan bahwa Paus Fransiskus sangat menekankan pentingnya doa.
“Ketika kita tidak berdoa, hati kita menjadi mati kehabisan napas,” kata Pastor Fornos.