Kongres Kitab Suci Komunitas Cina dari sejumlah negara bercermin pada “bagaimana membuat Firman Tuhan semakin lengkap dalam jantung kehidupan Gereja dan misi multi-perspektif, dan bagaimana membedakan tanda-tanda zaman,” melalui pewartaan dan kesaksian, demikian para pembicara dan umat Katolik lokal.
United Chinese Catholic Biblical Association (UCCBA) mengadakan World Chinese Biblical Congress ke-10 dari 22-26 Januari di Taiwan, mengajak para peserta dari 18 negara untuk merenungkan Kitab Suci dan menempatkannya dalam evangelisasi baru.
“UCCBA memperingati ulang tahun ke-50 Dei Verbum, sebuah dokumen Konsili Vatikan II, dan telah memutuskan untuk bermaknai 2015 sebagai tahun pastoral pelayanan Kitab Suci dan mendedikasikan proyek ini untuk menanggapi nasehat apostolik Verbum Domini dan Evangelii Gaudium sebagai hadiah sederhana dari Paus Fransiskus pada ulang tahun kedua masa kepausannya,” kata Cecilia Chui, sekretaris UCCBA.
Lima hari kongres Kitab Suci itu mengambil tema “Bearing Witness to the Word for New Evangelization” menarik lebih dari 300 peserta ke Taipei.
Selain Taiwan, peserta berasal dari Hong Kong, Macau, Singapura, Malaysia, Brunei, Jepang, Indonesia, Myanmar, Vietnam, Filipina, Australia, Selandia Baru, Italia, Jerman, Inggris, dan Kanada.
Para peserta yang hadir sebagian besar kaum awam, enam uskup, termasuk Joseph Kardinal Zen Ze-kiun, Uskup Emeritus Hong Kong.
Pastor Joseph Zhang, seorang pakar Kitab Suci, berbicara tentang “Evangelisasi dalam Komunitas Cina,” seraya menekankan pentingnya membaca Kitab Suci, menjadi misionaris Injil sejati, dan menjadikan Injil agar Cina perlu menyatu dengan situasi kehidupan mereka.
Uskup Agung John Hung Shan-chuan dari Taipei berbicara tentang “Firman Allah, Pernikahan, dan Keluarga,” dan Pastor Mark Fang SJ, menyajikan Ensiklik Paus Paulus VI tentang Evangelii Nuntiandi.
Puncak dari kongres itu bertepatan dengan pesta Beato Gabriel Maria Allegra, disebut sebagai Santo Yeremias dari Cina. Selama Misa, Uskup Pembantu Joseph Ha Chi-shing dari Hong Kong mengatakan Beato Allegra mampu menginspirasi evangelisasi baru.
Para peserta juga menerima terjemahan Evangelii Gaudium dalam bahasa mandarin dan Perjanjian Baru, dan pengantar lectio divina.
UCCBA didirikan tahun 1990, dan kongres Kitab Suci berikutnya akan berlangsung di Hong Kong, tempat kelahiran UCCBA.
Sumber: ucanews.com