Uskup Agung William Goh dari Singapura dalam sebuah Misa khusus yang diadakan di Gereja Kristus Raja pada 7 Oktober mempersembahkan karya evangelisasi baru di Gereja lokal untuk Bunda Maria, Bintang Evangelisasi Baru, selama satu tahun.
“Kita tidak bisa berbicara tentang evangelisasi baru, kalau tanpa meminta Bunda Maria sebagai inspirasi dan doanya yang kuat,” katanya kepada para imam, religius dan awam Katolik dalam Misa itu.
Bunda Maria “adalah evangeliser terhebat karena dia menerima Kabar Baik, dipanggil menjadi Bunda Penebus”, kata uskup agung itu.
Prelatus itu mencatat bahwa jika seseorang ingin menjadi evangeliser, orang harus memiliki rasa urgensi, seperti yang terlihat dalam sukacita Bunda Maria bersama dengan saudaranya Elizabeth selama pertemuan mereka.
“Ketika kita mengasihi orang, kita ingin memberi mereka yang terbaik. Apa yang bisa kita berikan kepada mereka?”
Dia menekankan bahwa evangelisasi tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga melalui “perbuatan amal”.
“Evangelisasi tidak berarti Anda harus terus berbicara. Bunda Maria berkomitmen mengikuti jalan salib Yesus. Bunda Maria setia sampai akhir,” katanya.
Dia juga menekankan perlunya menjadi evangeliser yang penuh semangat dalam menghadapi ketidakpastian.
“Untuk menginjili, kita harus berkulit tebal,” kata uskup agung itu.
“Jika kita menempatkan seluruh usaha kita dalam evangelisasi baru ini, saya dapat memberitahu Anda, saudara-saudaraku, kita dapat menangkap kecepatan sekularisasi yang terjadi di Singapura. Jika kita tidak melakukan sesuatu, Anda akan bertemu nasib apa yang terjadi di Eropa.”
Dia memperingatkan bahwa “jika Anda ingin anak-anak Anda menjadi tak ber-Tuhan, pada generasi berikutnya,” maka abaikan saja karya evangelisasi.
“Kehidupan yang normal-normal saja, maka kehidupan Kristen juga biasa-biasa saja. Anda mungkin melarikan diri, tetapi anak-anak Anda, dan anak-anak dari anak-anak Anda, tidak akan luput dari dampak sekularisasi.”
Setelah berdoa kepada Santa Perawan Maria, Bintang Evangelisasi Baru, perwakilan dari berbagai paroki menempatkan karangan bunga di depan gambar.
Pastor Erbin Fernandez, vikep mengatakan, “Setiap paroki akan menjadi tuan rumah ikon untuk beberapa minggu” sampai Oktober 2015.
Sumber: ucanews.com